![:)](http://www.myemoticons.com/images/work-school/school-studying/writing.gif)
![:)](http://www.myemoticons.com/images/work-school/school-studying/writing.gif)
![:)](http://www.myemoticons.com/images/work-school/school-studying/writing.gif)
![:)](http://www.myemoticons.com/images/work-school/school-studying/writing.gif)
![:)](http://www.myemoticons.com/images/work-school/school-studying/writing.gif)
![:)](http://www.myemoticons.com/images/work-school/school-studying/writing.gif)
![:)](http://www.myemoticons.com/images/work-school/school-studying/writing.gif)
![:)](http://www.myemoticons.com/images/work-school/school-studying/writing.gif)
Sejarah Pemuda Muhammadiyah
SEJARAH
PEMUDA MUHAMMADIYAH
Pemuda sangat istimewa. Pemuda pemuda
Kauman yang terkenal bandel, oleh Kyai
didekatinya dengan baik. Mereka berhasil
dikumpulkan dan dihimpun dalam satu
perkumpulan dan diberi nama "SISWO PROYO".
Mereka diberi pendidikan agama dan budi
pekerti serta ketrampilan.
Sekitar tahun 1918 KH. Ahmad Dahlan pergi
bertabligh ke Solo. Ketika beliau lewat di
muka istana Mangkunegaran Solo, Beliau
sempat melihat para Pemuda pemudi remaja
berbaris dengan tertib dan rapi. Pakaian
mereka seragam bertopi dan dilehernya
melihat saputangan yang seragam
pula.Mereka kelihatan gagah dan selalu
gembira riang.
Sesampainya di Yogyakarta, Kyai
menceritakan apa yang baru saja dilihatnya
di Solo kepada para murid-muridnya.
Seorang menteri Guru Bapak Romodirdjo yang
ikut KH. Ahmad Dahlan menjelaskan bahwa
para pemuda itu ialah Pedvinder
Mangkunegaran. Pedvinder adalah Organisasi
anak anak yang mengikuti gerakan kepanduan.
Mereka dilatih baris berbaris seperti
militer, dilatih hidup sederhana, diberi
pendidikan budipekerti dan diberi
bimbingan untuk suka memberi pertolongan
kepada orang lain.
Dengan cepat K.H.Ahmad Dahlan menjawab.
Kalau begitu anak anak kita (Muhammadiyah)
perlu diberi pendidikan semacam itu. Sikap
Kyai yang senang terhadap cara baru itu
mendapat sambutan para murid-muridnya
dengan penuh semangat.
Salah satu murid K.H. Ahmad Dahlan yaitu
Sarbini seorang guru SD. Muhammadiyah
kebetulan pernah menjadi serdadu Belanda,
dia mahir baris berbaris, mahir meniup
terompet dan memukul tambur (genderang)
serta pandai pula menggunakan senjata api.
maka oleh Kyai, Pemuda Sarbini ditunjuk
untuk melatih para Pemuda-pemuda
Muhammadiyah. Sebagian Pemuda-pemudi
tersebut ada yang mahir dalam mengadakan
berbagai permainan dan olahraga. Maka
jadilah para Pemuda Muhammadiyah terkumpul
dalam satu organisasi kepanduan dengan
pakaian seragam. Mereka berlatih dengan
semangat dan penuh kegembiraan. Sejak saat
itu berdirilah "Padvinder Muhammadiyah".
Sumber : Sejarah Pemuda Muhammadiyah