![:)](http://www.myemoticons.com/images/work-school/school-studying/writing.gif)
![:)](http://www.myemoticons.com/images/work-school/school-studying/writing.gif)
![:)](http://www.myemoticons.com/images/work-school/school-studying/writing.gif)
![:)](http://www.myemoticons.com/images/work-school/school-studying/writing.gif)
![:)](http://www.myemoticons.com/images/work-school/school-studying/writing.gif)
![:)](http://www.myemoticons.com/images/work-school/school-studying/writing.gif)
![:)](http://www.myemoticons.com/images/work-school/school-studying/writing.gif)
![:)](http://www.myemoticons.com/images/work-school/school-studying/writing.gif)
IPM
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah Organisasi Otonom Muhammadiyah, merupakan gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi munkar di kalangan pelajar, berakidah Islam dan bersumber pada Al-Qur‘an dan As-Sunnah. Lambang Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah segi lima berisi runcing di bawah yang merupakan deformasi bentuk pena dengan jalur besar tengah runcing di bawah berwarna kuning, diapit oleh dua jalur berwarna merah dan dua jalur berwarna hijau dengan matahari bersinar sebagai keluarga Muhammadiyah di mana tengah bulatan matahari terdapat gambar buku dan tulisan Al-Qur’an surat Al-Qolam ayat 1 dan tulisan IPM di bawah matahari.IPM bersemboyan NUUN WAL QOLAMI WAMAA YASTHURUUN yang berarti : Nuun, demi pena dan apa yang dituliskannya.
Maksud dan tujuan IPM adalah terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Sejak resmi didirikannya organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah pada 5 Shafar 1381 H bertepatan dengan tanggal 18 Juli 1961 M di Surakarta pada momen Konferensi Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah di beberapa daerah di Jawa Tengah dengan cepat merespon salah satu hasil konferensi tersebut. Apalagi pendirian IPM di seluruh Indonesia tersebut diperkuat oleh instruksi Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah No. 4 Tahun 1962 tertanggal 4 Februari 1962 yang berisi instruksi kepada Pemuda Muhammadiyah Daerah se-Indonesia agar membentuk IPM di daerahnya masing-masing. Embrio berdirinya IPM di Jawa Tengah bermula dari didirikannya IPM di daerah Klaten, Surakarta dan Kabupaten Pekalongan. Tidak heran jika Musyawarah Daerah di Klaten telah mencapai Musyawarah Daerah ke XXI, Surakarta telah mencapai Musyawarah Daerah ke XX dan Kabupaten Pekalongan telah mencapai Musyawarah Daerah ke XIX, telah melebihi digit penyelenggaraan Musyawarah Wilayah dan Muktamar, yaitu XVIII dan XVI. Selanjutnya, pasca Musyawarah Nasional I Ikatan Pelajar Muhammadiyah tanggal 18-24 November 1966 di Jakarta, Musyawarah Wilayah I IPM Jawa Tengah dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 1967 di Kudus, yang salah satu hasilnya adalah menetapkan M. Soeratman sebagai sekretaris umum. Sejak saat itu, IPM di Jawa Tengah dapat eksis dan berkembang hingga kebeberapa daerah di Jawa Tengah.
Struktur Personalia Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Tengah Periode 2009-2011
Ketua Umum : Muhammad Dwi Fakhrudin
Ketua Bidang Organisasi : Herdiyanto
Ketua Bidang Perkaderan : Diah Pranitasari
Ketua Bidang KDI : Eko Mustofa Atmaji
Ketua Bidang PIP : Ali Khamdi
Ketua Bidang ASBO : Minten Ayu Larasati
Ketua Bidang Advokasi : A. Abdul Wakhid Anwar
Ketua Bidang Ipmawati : Umi Salamah
Sekretaris Umum : Asep Purwo Yudi Utomo
Sekretaris Bidang Organisasi : Samsul Arifin
Sekretaris Bidang Perkaderan : Gigih Setianto
Sekretaris Bidang KDI : Novi Setiaji Panuntun
Sekretaris Bidang PIP : Arum Dwi Hastutiningsih
Sekretaris Bidang ASBO : Aminah
Sekretaris Bidang Advokasi : Ahmad Fanani
Sekretaris Bidang Ipmawati : Solekhati
Bendahara Umum : Rizqoniyah
Wakil Bendahara I : Fira Aditya Sabrina
Wakil Bendahara II : Kiki Ahmad Harmoko
Anggota Bidang Organisasi : M. Sabardi
Fitri Aningrum
Anggota Bidang Perkaderan : Andi Prasetyo
Daryanto
Anggota Bidang KDI : Mudiyanto
Abdul Wahab
Arif Rahman Hakim
Anggota Bidang PIP : Rohmad Safrudin
Arrahman Syahadah
Anggota Bidang ASBO : Latif
Faizin
Anggota Bidang Advokasi : Dede Dwi Kurniasih
Basori
Abdillah
Anggota Bidang Ipmawati : Eko Kristanto
DATA PIMPINAN DAERAH, CABANG dan RANTING
PW IPM Jawa Tengah mempunyai 35 Pimpinan Daerah yang tersebar di seluruh Kota/Kabupaten di Jawa Tengah, 151 Pimpinan Cabang setingkat kecamatan dan 618 Pimpinan Ranting setingkat sekolah, desa/kelurahan, panti asuhan dan masjid/musholla. Jumlah anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah mencapai 152.645 orang, data tersebut belum termasuk data anggota yang berasal dari ranting desa/kelurahan, panti asuhan dan masjid/musholla.
PROGRAM KERJA
1. Bidang Kepemimpinan.
Bidang ini diarahkan pada terciptanya kepemimpinan yang kuat (strong leadership) dan progresif menuju corak Gerakan Pelajar Kritis Progresif Transformatif. Hal tersebut meliputi pengelolaan, manajemen dan penataan mekanisme kepemimpinan di tingkat Pimpinan Wilayah.
a. Mengawal visi dan orientasi gerakan.
b. Membangun komunikasi antar pimpinan.
c. Optimalisasi kinerja dan partisipasi pimpinan.
d. Melakukan koordinasi dan kontrol terkait tugas, fungsi dan kinerja pimpinan.
e. Pengembangan komunikasi eksternal.
2. Bidang Administrasi dan Kesekretariatan.
Bidang ini diarahkan kepada terciptanya administrasi organisasi yang tertib, rapi, dan memudahkan proses organisasi. Selain itu, perubahan nama dari IRM menjadi IPM akan menyebabkan perubahan sistem administrasi kesekretariatan. Program bidang ini adalah:
a. Sosialisasi sistem administrasi IPM.
b. Optimalisasi pelaksanaan sistem administrasi IPM.
c. Optimalisasi pelaksanaan dan pemenuhan kebutuhan administrasi organisasi.
3. Bidang Keuangan.
Bidang keuangan diarahkan pada optimalisasi penggalian, pengelolaan dan pemanfaatan dana organisasi, serta menumbuhkan semangat kekaryaan dan kewirausahaan dalam rangka kemandirian ikatan. Program bidang ini adalah:
a. Pengembangan inovasi teknis penggalian dana dari berbagai sumber yang halal dan tidak mengikat, serta memperhatikan posisi IPM dengan pihak tersebut.
b. Optimalisasi penggalian, pengelolaan, dan pemanfaatan dana organisasi.
c. Menetapkan kebijakan besarnya Iuran Anggota (IA) dan Uang Pangkal (UP) dan mensosialisasikan kepada pimpinan di bawahnya.
d. Pengembangan konsep administrasi keuangan dalam upaya mengoptimalkan pengelolaan dana rutin yang menopang pelaksanaan program.
e. Pengembangan spirit kekaryaan dan kewirausahaan dengan inovasi lembaga/unit usaha sebagai penopang dana organisasi.
4. Bidang Organisasi.
Bidang ini diarahkan pada penguatan organisasi (struktur, suprastruktur, dan infrastruktur) guna mewujudkan Gerakan Pelajar Kritis Progresif Transformatif. Program bidang ini adalah:
a. Pemutakhiran data dan potensi organisasi.
b. Pengelolaan Pimpinan Daerah sebagai upaya penguatan basis gerakan.
c. Pelatihan Administrasi dan Organisasi.
d. Pembuatan milis dan website PW IPM Jateng.
e. Pembuatan buku panduan ranting IPM.
5. Bidang Perkaderan.
Bidang ini diarahkan pada penguatan karakter kader ikatan dalam rangka menumbuhkembangkan semangat yang terorganisir serta jiwa militansi pada setiap kader. Selain itu, peningkatan skill, kapasitas dan kapabilitas kader juga perlu ditingkatkan dalam upaya mencerdaskan bangsa untuk Indonesia yang berkemajuan. Program bidang ini adalah:
a. Pembuatan pedoman perkaderan IPM versi Jawa Tengah.
b. Kajian Sistem Perkaderan IPM.
c. Pelatihan Fasilitator dan Pendampingan.
d. Pelatihan Kader Madya Taruna Melati III.
6. Bidang Studi Dakwah Islam.
Bidang ini diarahkan pada penanaman nilai-nilai ajaran Islam secara kritis, sehingga dapat membangun identitas pelajar muslim yang memiliki spiritualitas bagus dan mengedepankan nilai-nilai moral. Program bidang ini adalah:
a. Pembuatan buku panduan dakwah pelajar.
b. Peer Education For Moslem Student (PEFMOS).
c. Kajian Islam Intensif (KII).
d. Dakwah media elektronik.
e. Da’i Hijrah Ramadhan
f. Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ)
7. Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan.
Bidang ini diarahkan pada terciptanya tradisi berpikir kritis, penguasaan ilmu pengetahuan teknologi di kalangan pelajar melalui pembudayaan tradisi membaca dan menulis sebagai wujud penajaman gerakan Iqra. Program bidang ini adalah:
a. Workshop Bidang PIP.
b. Science Motivation Training (SMT)
c. Summer Camp.
d. Penulisan essay wajib bagi personil PW IPM Jawa Tengah.
8. Bidang Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga.
Bidang ini diarahkan pada massifikasi gerakan kritis melalui proses stimulasi kesadaran kritis pelajar dalam menanggapi hegemoni budaya kapitalis-industri yang berkembang sebagai dampak negatif dari globalisasi. Selain itu juga diarahkan untuk pengembangan minat dan bakat serta apresiasi seni dikalangan pelajar demi terbentuknya pelajar yang kritis dan kreatif. Program bidang ini adalah:
a. Identifikasi potensi seni budaya IPM di daerah-daerah.
b. Penerbitan Jurnal Orang Sastra Ikatan Pelajar Muhammadiyah (JOS IPM).
c. Pekan Olahraga Seni Pelajar Muhammadiyah Jawa Tengah.
9. Bidang Advokasi.
Bidang ini diarahkan pada penyadaran, pendampingan, dan pembelaan terhadap hak-hak pelajar. Pengembagan budaya kritis dikalangan pelajar merupakan embrio gerakan untuk memposisikan diri sebagai pelopor perubahan dengan mengedepankan program-program. Program bidang ini adalah:
a. Intensifikasi kajian isu-isu sosial, politik, pendidikan dan kebijakan-kebijakan publik yang tidak berpihak pada pelajar.
b. Pelatihan Advokasi Dini (PADI)
c. Pelatihan Community Organizer.
10. Bidang Ipmawati.
Bidang ini diarahkan pada optimalisasi peran kader putri IPM dalam beraktualisasi dengan mengembangkan isu-isu tentang keperempuanan, serta sebagai upaya untuk melakukan pemberdayaan perempuan. Program bidang ini adalah:
a. Workshop bidang Ipmawati.
b. Pendidikan Khusus Ipmawati (Diksusti)
c. Pengkajian dan pengembangan isu-isu tentang keperempuanan.
d. Meningkatkan kepedulian dan respon terhadap permasalahan pelajar putri, serta permasalahan perempuan pada umumnya.
AGENDA AKSI
Agenda aksi PW IPM Jawa Tengah adalah sebagai berikut:
1. Peer Education For Moslem Adolescents (PEFMA).
2. Pengajian Islam Rutin (PIR)
3. Sekolah Kader
4. Gerakan Iqra
5. Gerakan Budaya Tanding
6. Gerakan Kewirausahaan
7. Gerakan Advokasi Pelajar (GAP).
8. Eco School Programme (ESP).
Beberapa agenda aksi yang telah dilaksanakan antara lain:
1. Peer Education For Moslem Student (PEFMOS).
Peer Education For Moslem Student (PEFMOS) merupakan proses yang dilakukan untuk membentuk pelajar muslim yang memiliki kesadaran, kecakapan, dan ketrampilan bertabligh sebagai bekal dakwah serta mempunyai wawasan dakwah yang luas dan mempunyai metode dakwah yang sesuai dengan Al Quran dan As-Sunnah. Proses tersebut diharapkan mampu melahirkan da’i-da’i dari kalangan pelajar yang mempunyai kecakapan, keterampilan dalam bertabligh, serta mampu menjadi fasilitator dalam upaya membentuk da’i-da’i pelajar di tataran pimpinan di bawahnya, yang mampu mengelola Pengajian Islam Rutin (PIR). Kegiatan ini juga dapat dikembangkan untuk menanamkan paradigma Islam Transformatif, sehingga IPM dapat membentengi akhlak dan moralitas dikalangan pelajar dari dampak negatif arus globalisasi.
PEFMOS kemudian berganti nama menjadi pelatihan da’i pelajar, tetapi dengan maksud dan tujuan yang sama, hanya saja untuk menunjukkan kesinambungan dari pelatihan da’i pelajar nasional. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6-9 September 2009 di Pondok Pesantren Imam Syuhodo Kabupaten Sukoharjo.
2. Pengajian Islam Rutin (PIR)
Pengajian Islam Rutin (PIR) merupakan kegiatan rutin tentang kajian ke-Islaman yang diadakan oleh Pimpinan Ranting IPM. Kegiatan ini diadakan sebagai penguatan nilai-nilai keIslaman yang berwawasan rahmatan lil alamin di kalangan pelajar. Kegiatan ini secara umum telah dilakukan di beberapa daerah, cabang, ranting, bahkan di tingkat wilayah. Namun, tolak ukur keberhasilan agenda aksi ini akan di ukur pada Konferensi Pimpinan Daerah (KONPIDA) PW IPM Jawa Tengah.
3. Gerakan Iqra
Gerakan Iqra adalah gerakan membudayakan tradisi membaca dan menulis kepada kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah di seluruh tingkatan. Agenda aksi ini telah dilaksanakan dengan cukup baik, diantaranya adalah penulisan essay wajib oleh personil pimpinan wilayah setiap bulannya, PW IPM Jawa Tengah mengelola tabloid cermin dan website milik PWM Jawa Tengah, maraknya bedah buku, terbentuknya karya dalam bentuk buletin, majalah atau tabloid di beberapa pimpinan di bawahnya, terkumpulnya karya-karya sastra oleh pimpinan wilayah.
4. Gerakan Budaya Tanding
Gerakan budaya tanding belum sepenuhnya terlaksana dengan baik, namun beberapa hal telah dilaksanakan. Diantaranya adalah pembentukan komunitas orang sastra IPM, melakukan wisata budaya dan pariwisata potensi daerah, melakukan perubahan paradigma pada pimpinan di bawahnya, sehingga gerakan seni budaya IPM menjadi alternatif gerakan yang mampu menjawab kebutuhan, keinginan dan wadah ekspresi pelajar.
5. Gerakan Advokasi Pelajar (GAP).
Gerakan advokasi pelajar sudah mulai digeliatkan mulai dari kegiatan pelatihan advokasi dini (PADI) yang dilaksanakan pada tanggal 9-12 Juli 2009 di Banyumas. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai proses pembentukan (konstruksi) metodologi berfikir kritis dan kemampuan analisis sebagai upaya pembentukan kader kritis yang bertindak berdasarkan nilai-nilai moral ikatan dalam rangka mendukung tujuan IPM dan Muhammadiyah. Wujud dari tindakan advokasi yang paling nyata adalah demonstrasi yang dilakukan PD.IPM Kendal pada saat pelantikan DPRD Kab. Kendal, yang menyuarakan alokasi anggaran pendidikan yang berbanding terbalik dengan anggaran fasilitas yang diterima anggota dewan.
Beberapa agenda aksi yang belum dilaksanakan antara lain:
1. Sekolah Kader
Agenda aksi ini belum menjadi prioritas utama, yang menjadi prioritas utama adalah panduan sistem perkaderan IPM di sekolah karena hal tersebutlah yang dianggap penting dalam menata perkaderan IPM di sekolah. Panduan sistem perkaderan IPM di sekolah akan ditindaklanjuti oleh majelis pendidikan kader dan majelis dikdasmen PWM Jawa Tengah.
2. Gerakan Kewirausahaan.
Agenda aksi ini belum dapat diwujudkan dalam bentuk kongkrit karena format konsep kewirausahaan IPM belum sepenuhnya terbentuk. Namun upaya dalam menumbuhkan spirit kewirausahaan telah digalakkan.
3. Eco School Programme (ESP).
Agenda aksi ini belum dilaksanakan karena akan dikembangkan menjadi pelatihan community organizer oleh bidang advokasi PW IPM Jawa Tengah.
sumber : muhammadiyahjawatengah